Analisis Keterpurukan PKS dalam Pilkada Serentak 2024: Dari Harapan ke Kenyataan Pahit

Pilkada serentak 2024 di Indonesia telah menjadi momen yang penuh dinamika dan tantangan bagi banyak partai politik, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dari 17 kader yang diusung PKS untuk maju dalam Pilkada di Jakarta dan daerah-daerah di Jawa Barat, hanya satu yang berhasil meraih kemenangan. Kegagalan ini menandai sebuah titik nadir bagi PKS, yang sebelumnya dikenal sebagai partai yang memiliki basis dukungan yang kuat di kalangan masyarakat.

Kegagalan di Jakarta: Dari Harapan Menjadi Kenyataan Pahit

Di Jakarta, PKS mengusung Suswono sebagai calon wakil gubernur mendampingi Ridwan Kamil. Namun, pasangan ini harus menerima kenyataan pahit setelah kalah dari duet Pramono Anung dan Rano Karno, yang berhasil meraih 50,07% suara, sementara Ridwan Kamil dan Suswono hanya mendapatkan 39,4%. Kegagalan ini bukan hanya mencerminkan kurangnya dukungan publik, tetapi juga menunjukkan adanya ketidakpuasan di kalangan simpatisan PKS.

Salah satu faktor yang memicu kekecewaan ini adalah keputusan PKS untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju, yang dianggap bertentangan dengan harapan publik dan prinsip-prinsip partai. Banyak simpatisan dan bahkan puluhan dewan pakar PKS memilih mundur sebagai bentuk protes terhadap keputusan tersebut. Tagar #byePKS pun viral di media sosial, mencerminkan kekecewaan yang meluas di kalangan pendukung PKS.

Nasib Malang di Jawa Barat

Kegagalan PKS tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di Jawa Barat. Ahmad Saiku, presiden PKS yang maju sebagai calon gubernur, harus mengakui kekalahan dari Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan. Di tingkat kabupaten dan kota, kader-kader PKS juga mengalami nasib serupa, dengan banyak dari mereka yang tidak berhasil meraih suara yang signifikan.

Dari 15 kader yang diusung PKS di Jawa Barat, hanya Agus Masykur yang berhasil meraih kemenangan sebagai calon wakil bupati di Kabupaten Subang. Agus yang telah lama berkarir di politik lokal, berhasil mendampingi Renaldi Putra dan meraih 30.725 suara. Namun, keberhasilan Agus tidak mampu menutupi kegagalan kader-kader lainnya yang terjun dalam Pilkada kali ini.

Daftar Kader PKS yang Kalah

Berikut adalah daftar sebagian kader PKS yang mengalami kekalahan dalam Pilgub dan Pilkada di Jawa Barat:

  1. Ahmad Syaikhu – Calon Gubernur Jawa Barat, Presiden PKS
  2. Didik Agus Triono – Calon Bupati Bandung Barat, Ketua Majelis Pertimbangan DPW PKS Jawa Barat
  3. Haru Suandharu – Calon Wali Kota Bandung, Ketua DPW PKS Jawa Barat
  4. Ridwan Shollihin – Calon Wakil Bupati Sumedang, Sekretaris DPW PKS Jawa Barat
  5. Faizal Hafan Farid – Calon Wakil Bupati Bekasi, Pengurus DPW PKS Jawa Barat
  6. Atang Trisnanto – Calon Wali Kota Bogor, Ketua DPD PKS Kota Bogor
  7. Imam Budi Hartono – Calon Wali Kota Depok, Ketua DPD PKS Kota Depok
  8. Ahcmad Fahmi – Calon Wali Kota Sukabumi, Ketua Majelis Pertimbangan DPD PKS Kota Sukabumi
  9. Dede Muhamad – Calon Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Anggota DPRD Kota Tasikmalaya 2019-2024

Keterpurukan PKS dalam Pilkada serentak 2024 menunjukkan bahwa partai ini harus melakukan evaluasi mendalam terhadap strategi politik dan hubungan dengan basis dukungannya. Keputusan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju dan mengabaikan aspirasi publik telah berakibat fatal, menciptakan jarak antara PKS dan simpatisannya. Jika PKS ingin bangkit kembali, mereka perlu mendengarkan suara rakyat dan kembali ke jalur yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang mereka anut. Kegagalan ini bukan hanya sebuah pelajaran, tetapi juga sebuah tantangan untuk memperbaiki diri dan membangun kembali kepercayaan publik.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *