Absennya Jokowi di HUT Partai Golkar: Apa yang Terjadi?

Absennya Jokowi di HUT Partai Golkar: Apa yang Terjadi?

Pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar yang ke-60, sebuah pemandangan yang tidak biasa terjadi: Joko Widodo tidak hadir. Kehadiran Jokowi di acara-acara Golkar sebelumnya selalu menjadi momen yang dinanti, di mana ia sering tampil dengan atribut partai, seperti baju dan dasi kuning. Namun, ketidakhadirannya kali ini menimbulkan berbagai spekulasi dan pertanyaan. Apalagi selama ini kita tahu bahwa Bahlil Lahadalia yang sekarang menjadi Ketua Umum Partai Golkar adalah orang yang santer dibantu Jokowi untuk menggeser Airlangga Hartarto, Ketum sebelumnya.

Ketidakhadiran yang Menyisakan Tanda Tanya

Ketidakhadiran Jokowi di acara puncak HUT Golkar ini menimbulkan pertanyaan besar. Mengapa seorang mantan presiden yang sebelumnya selalu hadir, kini memilih untuk absen? Alasan yang diberikan oleh pihak Golkar, bahwa Jokowi memiliki kesibukan lain, tampaknya tidak cukup meyakinkan. Sebab, selama masa jabatannya, Jokowi selalu menyempatkan diri untuk hadir di acara-acara penting, bahkan di tengah kesibukan yang padat.

Melihat dari konteks hubungan antara Jokowi dan Partai Golkar, tampaknya ada ketegangan yang tidak terucapkan. Jokowi pernah menyatakan bahwa ia telah berkomunikasi dengan Golkar, tetapi tidak ada rencana untuk bergabung. Hal ini diperparah dengan pemberian gelar anggota kehormatan kepada Jokowi, yang bisa diartikan sebagai penolakan untuk menjadi anggota tetap atau pengurus partai. Ini menunjukkan bahwa Golkar mungkin tidak ingin Jokowi terlibat lebih jauh dalam struktur partai.

Salah satu faktor yang mungkin juga mempengaruhi keputusan Jokowi untuk tidak hadir adalah kekecewaan terhadap Golkar, terutama setelah hasil Pilgub DKI Jakarta yang mengecewakan. Ridwan Kamil, yang merupakan Wakil Ketua Umum Golkar, kalah telak dalam pemilihan tersebut. Kekecewaan ini mungkin membuat Jokowi merasa bahwa Golkar tidak mampu memperjuangkan kepentingan anggotanya sendiri, apalagi kepentingan mantan presiden.

Kehadiran Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai presiden, di acara yang sama juga menambah kompleksitas situasi. Jokowi mungkin merasa bahwa kehadirannya tidak akan mendapatkan sambutan yang sama seperti sebelumnya, dan bisa jadi ia enggan untuk bertemu dengan Prabowo di tengah ketegangan politik yang ada. Ini menciptakan suasana yang tidak nyaman bagi Jokowi, yang mungkin merasa tidak diinginkan dalam acara tersebut.

Ketidakhadiran Jokowi di HUT Partai Golkar bukan sekadar masalah sepele. Ini mencerminkan dinamika politik yang lebih dalam antara mantan presiden dan partai yang pernah dekat dengannya. Dengan tidak adanya agenda politik yang mendesak setelah Pilkada, posisi Jokowi tampaknya sudah tidak lagi dianggap penting oleh Golkar. Hal ini menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa dalam politik, hubungan bisa berubah dengan cepat, dan seseorang yang dulunya dianggap penting bisa saja menjadi tidak relevan dalam sekejap.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *