Cuaca Ekstrem di Arab Saudi: Dampak Gelombang Dingin Siberia

Cuaca Ekstrem di Arab Saudi: Dampak Gelombang Dingin Siberia

Kemarin pagi, wilayah Turaif di Wilayah Perbatasan Utara Arab Saudi mencatat suhu terendah yang pernah terjadi di negara tersebut, yaitu 3 derajat Celsius di bawah nol. Suhu ekstrem ini menjadi sorotan utama, mengingat Arab Saudi dikenal dengan iklim gurun yang panas. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai fenomena cuaca dingin yang melanda Arab Saudi, dampaknya terhadap masyarakat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan cuaca ini.

Suhu Terendah di Arab Saudi
Suhu dingin yang melanda Arab Saudi tidak hanya terjadi di Turaif. Kegubernuran Qurayyat di wilayah Al-Jawf juga mencatat suhu di bawah nol, yaitu -1 derajat Celsius. Sementara itu, beberapa daerah lain seperti Rafha dan Qurayyat mencatat suhu 0 derajat Celsius. Kota Arar mengalami penurunan suhu hingga 2 derajat Celsius, diikuti oleh Hafar Al-Batin dengan 3 derajat Celsius, dan Tabuk serta Hail yang mencatat suhu 4 derajat Celsius.

Kondisi ini sangat kontras dengan suhu yang biasanya tinggi di negara ini. Buraydah mencatat suhu 6 derajat Celsius, Dawadmi 7 derajat, dan ibu kota Riyadh serta Abha masing-masing pada 8 derajat Celsius. Di sisi lain, Dammam, Al-Ahsa, dan Taif mencatat suhu 9 derajat Celsius.

Reaksi Masyarakat Terhadap Cuaca Dingin
Warga di beberapa wilayah yang mengalami suhu ekstrem ini mulai membagikan klip video yang menunjukkan fenomena air yang membeku pada dini hari. Banyak dari mereka yang mulai menggunakan pemanas yang selama ini disimpan di gudang, menandakan bahwa mereka tidak terbiasa dengan suhu sedingin ini.

Kondisi ini menunjukkan bahwa masyarakat Arab Saudi, yang umumnya hidup dalam iklim panas, harus beradaptasi dengan cuaca dingin yang tidak biasa. Penggunaan pemanas dan pakaian hangat menjadi hal yang umum, dan banyak orang yang berbagi pengalaman mereka melalui media sosial.

Penyebab Cuaca Dingin
Pusat Meteorologi Arab Saudi menjelaskan bahwa suhu rendah dan aktivitas angin berdebu di wilayah Tabuk, Al-Jawf, Perbatasan Utara, Hail, dan Wilayah Timur dipengaruhi oleh massa udara dingin yang diperkirakan akan bertahan hingga Selasa depan. Diperkirakan suhu minimum akan berkisar antara nol hingga 3 derajat di bawah nol.

Fenomena ini disebabkan oleh gelombang Siberia yang sangat dingin, yang diyakini merupakan yang terkuat sejak awal musim dingin di Arab Saudi. Gelombang dingin ini membawa suhu yang sangat rendah, terutama di malam hari, dan mempengaruhi wilayah utara negara tersebut.

Dampak Cuaca Dingin di Wilayah Lain
Dampak dari cuaca dingin ini tidak hanya terbatas pada wilayah utara. Pada hari Senin dan Selasa, suhu rendah diperkirakan akan meluas ke wilayah Al-Qassim, Riyadh, dan Sharqiya, dengan suhu minimum diperkirakan berkisar antara 2 hingga 5 derajat Celsius.

Kondisi ini juga disertai dengan aktivitas angin berdebu, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat. Bahkan, wilayah Makkah Al-Mukarramah dan Madinah, termasuk sebagian wilayah pesisir, diperkirakan akan merasakan dampak dari cuaca dingin ini, terutama pada siang hari.

Hujan yang Diperkirakan Turun
Selain suhu dingin, hujan juga diperkirakan akan turun di beberapa wilayah Kerajaan mulai Selasa hingga Jumat depan. Menurut model numerik yang digunakan oleh meteorolog, hujan ini dapat memberikan sedikit kelegaan dari suhu dingin yang ekstrem, meskipun juga dapat menyebabkan kondisi cuaca yang lebih tidak stabil.

Angin Dingin di Riyadh
Di ibu kota Riyadh, angin dingin diperkirakan akan bertiup dengan efek gelombang dingin, yang dapat menyebabkan suhu turun tajam. Perbedaan suhu antara siang dan malam dapat mencapai 15 derajat Celsius, yang merupakan perbedaan yang signifikan.

Suhu di Riyadh diperkirakan akan turun menjadi sekitar 7 derajat Celsius, sementara wilayah utara dapat mengalami suhu di sekitar nol atau bahkan di bawahnya. Hal ini menunjukkan betapa ekstremnya perubahan cuaca yang terjadi dalam waktu singkat.

Dataran Tinggi Siberia
Dataran Tinggi Siberia adalah sistem tekanan udara tinggi yang terbentuk di wilayah Siberia di benua Asia. Sistem ini mulai matang dan berkembang secara bertahap selama musim gugur dan mencapai puncaknya selama musim dingin. D ampak dari sistem ini sangat luas, mempengaruhi negara-negara di Asia dan beberapa negara Eropa. Ketika sistem tekanan tinggi ini bergerak ke arah selatan, ia membawa massa udara dingin yang dapat menyebabkan penurunan suhu yang signifikan di wilayah yang biasanya hangat, seperti Arab Saudi.

Adaptasi Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim
Perubahan cuaca yang ekstrem ini memaksa masyarakat untuk beradaptasi dengan cepat. Banyak yang mulai mencari cara untuk tetap hangat, seperti menggunakan pemanas, mengenakan pakaian tebal, dan bahkan mencari tempat berlindung dari angin dingin. Media sosial menjadi platform bagi masyarakat untuk berbagi tips dan pengalaman mereka dalam menghadapi cuaca dingin yang tidak biasa ini.

Kesimpulan
Cuaca dingin yang melanda Arab Saudi, terutama di wilayah utara, merupakan fenomena yang jarang terjadi dan menunjukkan betapa rentannya iklim terhadap perubahan. Gelombang Siberia yang membawa suhu ekstrem ini tidak hanya mempengaruhi cuaca, tetapi juga kehidupan sehari-hari masyarakat. Adaptasi terhadap perubahan ini menjadi kunci bagi masyarakat untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh cuaca ekstrem. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan dampak dari fenomena ini, diharapkan masyarakat dapat lebih siap menghadapi perubahan iklim di masa depan.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *