Masa Kejayaan Islam. Apa Penyebabnya? ( Bagian 1 )

Masa Kejayaan Islam. Apa Penyebabnya? ( Bagian 1 )

Masa Kejayaan Islam atau Islamic Golden Age, adalah suatu masa dimana peradaban Islam menghasilkan banyak ilmuwan dan para filsuf hebat yang berkontribusi besar terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan.

Pada era ini, khususnya di bawah pemerintahan Harun Al-Rasyid dan Al-Ma’mun, dunia islam mengalami kemajuan dalam berbagai bidang seperti ilmu pengetahuan, sains dan budaya, dengan kecepatan yang sangat pesat.

Di sekitar abad ke-8, bangunan bersejarah bernama Bait Al-Hikmah yang dalam bahasa Indonesia kita kenal dengan rumah kebijaksanaan atau House of Wisdom. Selesai dibangun, bangunan ini menjadi pusat studi, perpustakaan, sekaligus universitas terbesar yang sangat berpengaruh bagi perkembangan ilmu pengetahuan dunia di zaman tersebut.

Tahukah kamu bahwa zaman kejayaan Islam ternyata lahir dari berbagai faktor yang saling terkait?

Pertama, pada zaman tersebut seluruh umat Islam bersatu dalam satu kekhalifahan tunggal sehingga memiliki pengaruh yang sangat kuat. Kekhalifahan Islam memiliki pengaruh yang sangat besar Dalam bidang ekonomi dan perdagangan dimana para pedagang-pedagang sampai ke seluruh penjuru. Saat para pedagang itu kembali ke Timur Tengah. Mereka turut membawa serta penemuan-penemuan dan ilmu pengetahuan baru dari tempat-tempat yang sebelumnya mereka kunjungi.

Kedua, mereka dipimpin khalifah-khalifah yang menjunjung tinggi perkembangan sains, logika dan rasionalitas. Mereka juga turut menjaga kemajuan ilmu pengetahuan serta berkomitmen dalam membangun toleransi antar umat. Khalifah pertama Dinasti Umayyah yaitu Muawiyah Ibn Abu Sofyan misalnya, ketika memperluas wilayah sampai ke daerah Trans Jordania dan Syria menemukan manuskrip kuno dalam bahasa asing di kota Damaskus yang merupakan warisan dari perkembangan ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi. Ia kemudian memutuskan untuk membayar ilmuwan-ilmuwan Yunani dan Romawi guna melakukan proses penerjemahan naskah-naskah kuno asing tersebut ke dalam bahasa Arab.

Di antara khalifah zaman kejayaan itu yang paling menonjol adalah Harun Al-Rasyid dan anaknya Al-Ma’mun yang punya cita-cita mulia untuk membangun peradaban Islam, yang menjunjung tinggi perkembangan sains, logika, rasionalitas, serta meneruskan perkembangan ilmu yang telah diraih bangsa India, Persia dan Bizantium. Tanpa peran keduanya, zaman kejayaan Islam mungkin tidak bisa segemilang saat itu.

Tiga, salah satu penyebab zaman kejayaan adalah keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahan dari kota Damaskus ke kota Baghdad. Saat masih di kota Damaskus, ilmu pengetahuan Islam mendapat banyak pengaruh dari ilmu pengetahuan Yunani dan Romawi. Setelah pindah ke kota Baghdad, ilmu pengetahuan Islam memperoleh tambahan lain seperti pengaruh ilmu pengetahuan Persia, India, hingga Tiongkok. Kenyataan ini tidak terlepas dari letak geografis Baghdad yang lebih strategis dibanding Damaskus, yang memungkinkannya menjadi pusat perdagangan internasional karena letaknya berada di jalur Sutera.

Karena berada di jalur sutera, Baghdad berhasil menjadi kota metropolitan yang ramai akan pengunjung dan pedagang. Tidak sedikit diantaranya yang memutuskan singgah dan menetap. Aktivitas ekonomi dan perdagangan seperti perdagangan komoditas madu, perhiasan, sutra, kaca, kertas, gading gajah, dan lain-lain. Menjadikan kota Baghdad menjadi salah satu kota terkaya di dunia pada masa tersebut. Kekayaan ini, membuatnya mampu mendukung berbagai proyek pengembangan iptek yang sampai hari ini masih sangat berpengaruh di dunia. Melalui interaksinya dengan Tiongkok, baik melalui perdagangan dan perang, dunia Islam memperoleh akses terhadap teknik pembuatan kertas dari Tiongkok. Yang nantinya akan mempermudah dan mempermurah proses penyebaran ilmu pengetahuan.

Berkembangnya Baghdad atau Irak dan Bukhara di Uzbekistan sebagai pusat perdagangan internasional menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong Termasuk kaum cendekiawan. Hal ini turut mempengaruhi munculnya para ilmuwan jenius dari dunia Islam yang nantinya akan melahirkan berbagai macam karya. Yang sampai sekarang masih kita gunakan. Ilmuwan-ilmuwan ini antara lain adalah Ibnu Sina atau Avicenna, seorang polimer genius dari Uzbekistan, yang namanya menjadi terkenal karena mendalami berbagai ilmu pengetahuan baik filsafat, kedokteran, astronomi dan lainnya. Salah satu maha karyanya yang terkenal adalah di bidang kedokteran yang berjudul al-Qānūn fī al-Ṭibb Atau “The Canon of Medicine”. Karya ini sangat berpengaruh dan menjadi salah satu buku terpenting bagi mahasiswa kedokteran di penjuru Eropa, khususnya di abad pertengahan hingga abad ke-18. Tidak mengherankan jika di dunia medis Ibnu Sina sering dianggap bapak pengobatan modern awal bersama dengan ilmuwan lainnya seperti Hippocrates dari Yunani. Ibnu Sina memang merupakan ilmuwan yang sangat hebat. Namun selain dia, Masih banyak ilmuwan-ilmuwan hebat lainnya dari zaman kejayaan Islam? Siapa sajakah mereka? Apa pengaruhnya bagi peradaban dunia? Dan kira-kira, apa yang menyebabkan zaman kejayaan Islam ini berakhir?

Yuk kita tunggu kisah selanjutnya di tulisan mendatang!

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *